Gunung Kidul - Puluhan warga Ngorean,Bumeten,Soko , Klaten Jawa Tengah dan warga Serut, Gunung Kidul Yogyakarta. menggruduk lokasi penambangan galian C tanah uruk yang sudah berlangsung kurang lebih 1 tahun.
" Tuntutan warga yang terdampak ( galian C ) di hentikan , " ujar Agus Sunaryo ( koordinator aktifis lingkungan), Tono dan Wagiman selaku warga yang terdampak , saat di konfirmasi team awak media Berita Istana , Rabu ( 26-9-2023 ).
Sehubungan dengan adanya penambangan galian C dari PT. Anugrah Mega Persada merusak fasilitas negara ( talud dan jalan ), hak-hak warga yang belum terpenuhi , serta dampak kesehatan yang bisa menimbulkan gangguan pernafasan dari debu pengangkutan material galian C.
Agus ( aktifis lingkungan) menjelaskan " bahwa PT. Anugrah Mega Persada pernah mendapatkan peringatan sangsi administrasi yang di keluarkan tanggal 9-2-2023 dari ESDM Provinsi Yogyakarta namun di abaikan ".
Warga terdampak melakukan penutupan area pintu masuk tambang, namun selang beberapa hari di buka kembali oleh salah satu oknum perangkat desa Serut, Gunung Kidul.
Rencana tanggal 2 Oktober 2023 sejumlah 200 orang yang terdiri dari warga Ngorean ,Soko , Bumeten (Klaten Jawa Tengah ) dan Warga Rejosari, Serut, ( Gunung Kidul , Yogyakarta) akan melakukan aksi damai di lokasi tambang dan Dinas terkait untuk meminta galian C
PT. Anugrah Mega Persada di hentikan.( Adi)