DINILAI MERUGIKAN PARA PEDAGANG KAKI LIMA MENGECAM KEBIJAKAN CAMAT PERCUT SEI TUAN





Kabupaten Deli Serdang,percut sei tuan -Pedagang kaki lima mengeluhkan kebijakan camat percut sei tuan yang menurut mereka sangat tidak adil dan tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Hal itu disampaikan oleh beberapa  pedagang sebut saja namanya Ibu intan,pak Hura Ketika dikonfirmasi salah satu oleh awak Media Jumat, 07/07/2023 "Kami sangat dirugikan atas penggusuran yang dilakukan oleh pihak camat melalui satpol PP yang tanpa memperhatikan nasib kami masyarakat kecil ini, yang membuat macet kan mobil-mobil pabrik ini bang" cetusnya.


"Kalo memang  pemerintah itu peka akan nasib kami maka  pindahkanlah  kami di pajak milik pemerintah jangan milik swasta,kalo milik swasta kan sifatnya keuntungan terus sehingga  biaya kontrak bisa tembus  20juta per tahun bahkan sampai ada 70juta per tahun hanya biaya sewa  dari mana kami ambil biaya itu sementara kami hanya jualan cabe yang berpenghasilan 50ribu per hari,tentu ini tidak adil" ujar Pak Yakub salah satu ketua dari perkumpulan pedagang kaki lima menjelaskan.


Mereka juga membantah perihal kurangnya kebersihan bahwa setiap sore ada tukang sampah yang membersihkan tempat ini.


"Saya disebut provokator" ujar salah satu pedagang lagi sebut saja namanya ibu Litiwati Gea.

Ibu Gea juga mengatakan bahwa drinya sangat patuh terhadap aturan pemerintah tetapi pemerintah juga harus memperhatikan nasib kami para pedagang kecil ini.


Para pedagang juga merasa aneh kenapa hanya pajak ini terus yang sering diganggu dari sekian puluh tahun tidak pernah digusur"ini kan aneh,ada apa dibelakang ini?"cetusnya.

Mereka juga bertanya-tanya kenapa pemerintah tidak memindahkan kami di pasar milik pemerintah, sehingga biaya sewa tempat jualan kami tidak mencekik leher mereka.


"Kalo pajak milik swasta ini di bagian dalam kan hari ini gratis 3bulan besok naik  kontrak sewa 20juta per tahun ?? Itu pemerintah tidak memikirkan nasib kami terkesan hanya mau menggusur saja tapi tidak tanggung jawab akan isi perut kami selanjutnya, harusnya kan sebelum kami digusur yah siapkan pajak pemerintah untuk menampung kami itu baru pemerintah yang bertanggung jawab" ujarnya dengan nada kesal.

 permintaan kami adalah kami mau tetap jualan disini, mohon perhatikan nasib  kami pak Bupati,pak Kapolda, Kapolres dan juga bapak Jokowi perhatikan nasib kami" ujrnya mengeluhkan kebijakan camat.


Ditempat terpisah ketika awak media menanyakan perihal penggusuran pedagang kepada camat percut sei tuan mengatakan itu tidak benar.

"Kita bukan menggusur bang tapi menertibkan pedagang saja karena demi kebersihan,agar juga tidak macet jalan" ujarnya.

Dirinya juga membantah bahwa tidak hanya pajak Gambir saja yang digusur,tetapi pajak lain juga akan menyusul segera.

"Setelah pajak gambir nanti,kita tertibkan juga nanti pasar 3,pasar 5 dan juga pajak-pajak lain nanti akan menyusul"tegasnya.

"Kita ingin para pedagang kaki lima ini berjualan di dalam saja dan sudah ada tempatnya disediakan gratis selama 3 bulan"" ujarnya kembali.


Perihal mengenai biaya 20 juta per tahun camat hanya berkata itu terserah mereka dan dia membantah tidak sebesar itu biaya  sewanya.( TIM) 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال