Laksanakan Skrining Kesehatan, Lapas Kelas II B Sidikalang Harus Bebas Narkoba, Butuh Tenaga Medis Dan Fasilitas Kesehatan.

Sidikalang, MediaDuniaNews.com - Paradigma dan Stikma bahwa Lembaga Pemasyarakatan atau dulu disebut Penjara tempat orang orang ditahan akibat  perbuatan melawan Hukum, yang dulunya dikenal begitu keras, saat  ini sudah jauh berubah dengan mengutamakan pembinaan dan pengawasan yang humanis.  

Lembaga Pemasayarakatan Kelas II B, sesuai  hasil pantauan Mediadunianews.com dari beberapa kali saat berkunjung ke Lapas tersebut tampak suasana begitu rapi dan nyaman, areal atau pekarangan baik didalam maupun diluar tertata dengan rapi penerapan pencegahan penyebaran Covid - 19 juga sangat ketat, saat ini bagi keluarga yang ingin mengunjungi warga binaan belum di perbolehkan   


Japaham Sinaga, Kalapas Kelas II B Sidikang kepada Mediadunianews.com dalam bincang bincang menyampaikan sesuai dengan program dan komitmennya bersama dengan seluruh Pejabat dan Petugas Lapas Kelas II B Sidikalang menjadikan Lapas Kelas II B Sidikalang bebas dari Narkotika dan Obat Obat Terlarang ( Narkoba).    

"Saya sebagai pimpinan yang dipercayai memimpin Lapas ini,berkomitmen teguh untuk menjadikan Lapas Kelas II B Sidikalang bebas dari Narkoba, "ucap Japaham Sinaga   


Ditambahkannya tak ada ruang dan neko neko bagi mereka yang ingin bermain main dengan Narkotika.  

"Tidak ada ruang dan neko neko untuk mereka yang ingin bermain main Narkoba di Lapas ini". tegas Japaham Sinaga, "tegasnya..   

Salah satu keluhan dari Pejabat dan Petugas Lapas Kelas II saat ini dan sangat mendesak, dan berharap menjadi atensi atau  perhatian Pemerintah Pusat melalui Kemenkumham yaitu Tenaga Medis Kesehatan beserta fasilitasnya di Lapas Kelas II B Sidikalang.    

Hal ini sangat di butuhkan karena mengingat  penghuni Lapas sering mengalami sakit, dan waktunya tidak menentu dengan kata lain tidak bisa dipastikan kapan sakit. Pagi, siang ataupun malam hari, ketidakadaan Tim Medis Kesehatan yang jaga menjadikan para Petugas Lapas khawatir, kewalahan dan sangat merepotkan Petugas karena harus membawa Warga Binaan berobat  keluar dari  lapas, hal ini sangat merepotkan dan beresiko apalagi di malam hari.  

Japaham memberikan contoh terkait penghuni Lapas Kelas II B Sidikalang, berinisial AST titipan PN Tipikor Medan, Kamis  (20/5/2021) terpaksa di larikan ke RSUD Sidikalang karena mengalami sakit dan harus di rujuk ke RS Murni Teguh Medan karena mengalami sakit serius dan dikawal dua orang Petugas Lapas Kelas II B Sidikalang.   

Jumat (21/5/2021) Yayasan HKBP AIDS MINSTRY bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi melaksanakan skrining kesehatan bagi warga binaan yang mana pada skrining kesehatan sebelumnya belum diperiksa.  

Hadir dalam kegiatan skrining kesehatan tersebut, pendamping dan konselor dari HKBP Aids Ministry Balige Kabupaten Toba Samosir, Diakonis Herliana Sibagariang yang juga Sekretaris Eksekutif HKB Aids Ministry.  

Juga hadir Dirut RSUD Sidikalang dr Sugito Panjaitan, Herlina Sipayung dan Susi Kartika Ayu Tim Medis penyakit menular dari Dinkes Kabupaten Dairi juga Drg Lusianna bersama lima orang Tenaga Medis dari Puskesmas Sitinjo.  

Dalam kata sambutannya dalam skrining kesehatan tersebut Japaham Sinaga menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan karena kesehatan adalah harta yang paling berharga.   

" Kita harus menjaga kesehatan karena itu sangat penting, karena kesehatan itu adalah harta yang paling berharga dalam hidup kita, "kata Japaham Sinaga.  

Informasi yang diperoleh Mediadunianews.com dari Petugas Lapas Sidikalang Togu Naibaho dan Saragih bahwa dari  524 Warga Binaan Lapas Kelas II B Sidikalang 515 Laki Laki dan 9 Perempuan 3 diantaranya dari hasil Skrining disebitkan mengidap penyakit HIV/AIDS, dua laki laki dan satu Perempuan.  (Delon / Maya)

Editor : Edy MDNews 01

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال