Pasalnya, Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, progam yang anggarannya bersumber dari APBN tersebut, dicurigai telah dijadikan ajang kong kali kong para angota team lapangan Sudewo dengan pemilik toko material setempat untuk menggasak sejumlah materi.
Seperti yang dilontarkan salah satu Kepala Desa di Kabupaten Pati ini, progam BSPS atau yang akrab disebut warga masyarakat Bedah Rumah itu, masih - masing penerima manfaat harus dipangkas senilai Rp 500 ribu dalam bentuk pengurangan material.
"Anggaran untuk bantuan bedah rumah Rp 17,5 juta, penerima bantuan mendapatkan material dari toko material yang ditunjuk oleh pihak Ketua Kelompok yang ada di Desa, nah masing-masing bantuan di pangkas Rp 500 ribu. Itu cara team Pak Dewo dalam meminta jatah, bermain fee dengan pemilik toko material." Ucap salah satu Kades yang enggan di sebutkan namanya,
Dirinya menambahkan, selain Bantuan Bedah rumah atau BSPS yang disunat oleh team Sadewo, mereka juga menggasak Bantuan P3A sebesar 10%,
"Kalau bantuan P3A itu langsung masuk ke rekening Kelompok Tani, anggarannya kurang lebih Rp 200 juta, kemarin yang masuk ke Desa Saya Hartono mantan DPRD Kabupaten Pati Dari Partai Gerindra. Sama saja informasi yang saya dengar juga dipangkas 10%. Kalau Sudewo gak mungkin minta, yang minta itu teamnya. " Imbuhnya,
Ironis sekali, progam yang sangat bermanfaat bagi warga masyarakat justru malah dijadikan santapan empuk untuk meraup keuntungan pribadi orang-orang team lapangan Sadewo.
Sementara ada ribuan rumah dan saluran irigasi di Kabupaten Pati yang menerima manfaat bantuan dari progam BSPS dan P3A.
Jika diakumulasi, anggaran milyaran rupiah yang berhasil di garong para anggota team lapangan Sudewo dalam memanfaatkan progam mulia tersebut.
Sangat disayangkan, jiwa mulai Sudewo, sebagai wakil rakyat yang ingin memajukan tanah kelahirannya, dengan ikhlas dan penuh perjuangan untuk menyejahterakan warga masyarakat harus dimanfaatkan orang-orang yang sarat kepentingan disekelilingnya. (BJB)
Editor : Edy MDNews 01
Tags
Daerah