Timika Papua , MDNews - Bandara baru Moseas Kilaggi yang sementara ini lagi dalam tahapan pembagunan oleh Pemerintah daerah maupun Pusat, tetapi disayangkan karena Tanah yang di gunakan untuk membagun terminal bandara ini belum juga di selesaikan dengan hak pemilik tanah ulayat Adat tersebut.
Dengan demikian adanya masalah hak wilayah yang belum selesai,maka salah seorang pemilik hak ulayat tanah bandara baru, Demiyanus Beanal secara langsung berkomentar di media nasional MDnews rabu,(6/09/17) di lapanga bandara baru moses kilaggi bersama salah satu Ketua Pemuda Kab.Mimika.
Saya minta kepada Pemerintah Daerah agar secepatnya berkordinasi dengan Pemerintah Pusat supaya segera diselesaikan pembayaran tanah ini, agar pembagunannya cepat di selesai, "imbau Demiyanus.
Dan apa bilah Pemerintah tidak selsaikan pembayaran yang kami sudah tentukan dengan harga sebesar 20 meliar,maka saya atas nama keluarga besar Demiyanus Beanal akan kembali menutup Bandara ini, yang mana sebagian pesawat sudah oprasi dan proyek yang sebentara ini lagi berjalan, saya akan tutup total sehingga semua kegiatan yang ada ini tidak berjalan, "ucap Demiyanus dengan kesal.
Saya ini baik apa lagi dengan Pemerintah, tanah yang ada ini 15 hektar yang sekarang di bangun bandara ini, sedangkan saya minta yang dibayar hanya 6 hektar.
Tetapi kenapa pemerintah cuman janji-janji bilang bayar tapi sampai sekarng tidak bayar, saya kembali igatkan ke Pemerintah saya berikan waktu cuman satu bulan, "tegas Demiyanus.
Apabilah pemerintah tidak menenggapi hal ini maka saya akan tutup bandara ini bulan oktober 2017 akan datang, "Ucap Demiyanus
Dan saya dengar bahwa tanah ini milik pak Mitro, jadi pak Mitro sudah jual ke Pemeritah, emangnya tanah ini Mitro bawah dari dia punya daerah? sehingga dia bilang ke semua orang di Timika bahwa ini milik dia?.
Saya cuman bilang ke Pemerintah yang menghalagi pembagunan di Timika ini bukan kami Masyarakat yang ada di Timika, tetapi orang yang sering menghalagi pembagun Pemerintah di Timika ini diduga kuat adalah pak Mitro yang punya Hotel Serayu itu di jl.yos sudarso, "ucap Demiyanus
Dengan ulahnya dia (Mitro) sehingga pelabuhan di Pomako itu masih bermasalah, cobah Pemeritah lihat hal ini.jangan cuman salahkan kami Masyarakat yang menghalagi pembagunan di daerah kami ini,malah kami senang Pemerinta bagun Daerah Kami.
Saya binggung kenapa Pemerintah tidak serius dengan hal ini, padahal saya sudah bicara di pendopo depan mereka tetapi masih saja mereka main dengan saya, sampe saya nempel surat di sini baru mereka kembali janji saya lagi tapi belum juga.jadi, saya ambil keputusan apabila tidak di tanggapi lagi maka bulan oktober saya tutup itu Bandara.
Dan saya minta ke pada bapak Mentri Perhubungan agar permintaan saya ini di bicarakan ke bapak Presiden, apabila saya tidak di bayar dalam waktu dekat ini maka saya akan tutup Bandara ini sampai pembayaran selesai baru say buka, "ucap Demiyanus mengakhiri.
Penulis : Dedi Abakai, warti, Nelly Paulina.
Editor : Edy MDNews 01.
Dengan demikian adanya masalah hak wilayah yang belum selesai,maka salah seorang pemilik hak ulayat tanah bandara baru, Demiyanus Beanal secara langsung berkomentar di media nasional MDnews rabu,(6/09/17) di lapanga bandara baru moses kilaggi bersama salah satu Ketua Pemuda Kab.Mimika.
Saya minta kepada Pemerintah Daerah agar secepatnya berkordinasi dengan Pemerintah Pusat supaya segera diselesaikan pembayaran tanah ini, agar pembagunannya cepat di selesai, "imbau Demiyanus.
Dan apa bilah Pemerintah tidak selsaikan pembayaran yang kami sudah tentukan dengan harga sebesar 20 meliar,maka saya atas nama keluarga besar Demiyanus Beanal akan kembali menutup Bandara ini, yang mana sebagian pesawat sudah oprasi dan proyek yang sebentara ini lagi berjalan, saya akan tutup total sehingga semua kegiatan yang ada ini tidak berjalan, "ucap Demiyanus dengan kesal.
Saya ini baik apa lagi dengan Pemerintah, tanah yang ada ini 15 hektar yang sekarang di bangun bandara ini, sedangkan saya minta yang dibayar hanya 6 hektar.
Tetapi kenapa pemerintah cuman janji-janji bilang bayar tapi sampai sekarng tidak bayar, saya kembali igatkan ke Pemerintah saya berikan waktu cuman satu bulan, "tegas Demiyanus.
Apabilah pemerintah tidak menenggapi hal ini maka saya akan tutup bandara ini bulan oktober 2017 akan datang, "Ucap Demiyanus
Dan saya dengar bahwa tanah ini milik pak Mitro, jadi pak Mitro sudah jual ke Pemeritah, emangnya tanah ini Mitro bawah dari dia punya daerah? sehingga dia bilang ke semua orang di Timika bahwa ini milik dia?.
Saya cuman bilang ke Pemerintah yang menghalagi pembagunan di Timika ini bukan kami Masyarakat yang ada di Timika, tetapi orang yang sering menghalagi pembagun Pemerintah di Timika ini diduga kuat adalah pak Mitro yang punya Hotel Serayu itu di jl.yos sudarso, "ucap Demiyanus
Dengan ulahnya dia (Mitro) sehingga pelabuhan di Pomako itu masih bermasalah, cobah Pemeritah lihat hal ini.jangan cuman salahkan kami Masyarakat yang menghalagi pembagunan di daerah kami ini,malah kami senang Pemerinta bagun Daerah Kami.
Saya binggung kenapa Pemerintah tidak serius dengan hal ini, padahal saya sudah bicara di pendopo depan mereka tetapi masih saja mereka main dengan saya, sampe saya nempel surat di sini baru mereka kembali janji saya lagi tapi belum juga.jadi, saya ambil keputusan apabila tidak di tanggapi lagi maka bulan oktober saya tutup itu Bandara.
Dan saya minta ke pada bapak Mentri Perhubungan agar permintaan saya ini di bicarakan ke bapak Presiden, apabila saya tidak di bayar dalam waktu dekat ini maka saya akan tutup Bandara ini sampai pembayaran selesai baru say buka, "ucap Demiyanus mengakhiri.
Penulis : Dedi Abakai, warti, Nelly Paulina.
Editor : Edy MDNews 01.
Tags
Daerah